News Update :
Home » » Pencegahan Penyakit Menular Pada Korban Pecandu Narkoba

Pencegahan Penyakit Menular Pada Korban Pecandu Narkoba

Penulis : Unknown on Friday, June 29, 2012 | Friday, June 29, 2012

        Berbagai penyakit meular dapat menular dengan cepat kepada orang lain karena orang tidak memahami dan mengenal  bagaimana memproteksi diri dari penyakit-penyakit tersebut. Dalam kaitannya dengan para korban narkoba, Penularan itu terjadi karena mereka kurang paham proses penularannya. Hasil sejumlaha penelitian menunjukan penularan penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) sangat cepat karena hubungan sex yang tidak aman, Berganti-ganti pasangan dan pemakaian jarum suntik yang tidak steril secara bergantian. Begitupun dengan penyakit-penyakit menular lainnya.

      Karena dalam tubuh korban yang sedang mengikuti program Rehabilitasi besar kemungkinan terdapat jenis penyakit menular, Maka dalam prosess rehabilitasi harus ada upaya mencegah penyakit tersebut menular kepada korban lain atau kapada keluarga, Petugas-petugas yang berhubungan langsung dengan korban.
Upaya  pencegahan penyakit menular pada korban pecandu narkoba itu antara  lain berupa:

  Membuat penelitian 

    Departemen kesehatan bekerja sama dengan departemen terkait lainnya menghimpun data tentang frekuensi penyakit menular pada para pemakai narkoba. Caranya, dengan  mengadakan penelitian ilmiah yang tujuannya antara lain untuk mengetahi:
  1. Berbagai penyakit yang terdapat di masyarakat  pemakai narkoba, jumlah korban yang telah terkena dan jumlah korban yang rentan terkena penyakit (atrisk),
  2. jalr penularan serta hubungan yang mungkin ada dengan kebiasaan pemakaian narkoba.
  3. alat atau sarana yang ada guna untuk menghentikan penularan penyakit tersebut. 
       Pemerintah juga perlu melibatkan para ahli membantu membuat rekomendasi yang sesuai. Selain itu secara luas diinformasikan masyarakat tentang adanya bahaya tersebut kepada kelompok pemakai narkotika maupun kepada masyarakat seluruhnya.
       kapasitas perawatan korban perlu ditingkatkan dan memasukan program perawatan yang menjangkau pemakai narkotika sebagai suatu cara untuk menghentikan penularan penyakit menular. 
zoemanzie.blogspot.com










II. Prosess Pengobatan Pecandu
   
    Tahapan-tahapan perawatan setiap panti rehabilitasi pecandu narkoba yang ada di indonesia tidak sama, Ada yang menekan pengobatan pada aspek medis, Ada pula yang menekankan pada pengobatan aspek rohani. Atau memadukan kedua pendekatan tersebut dengan komposisi yang seimbang. yang ideal rehabilitasi seorang korban narkoba harus dilakukan secara holistik baik secara fisik, psikis maupun kerohaniannya.

1. Tahanpan Pengobatan (rehabilitasi)
    Secara umum ada beberapa tahap yang harus di lewati, Masing-masing tahapan tersebut memakan waktu yang bervariasi, ada yang seminggu, sebulan, bahkan ada juga yang berbulan-bulan, tergantung pada tingkat ketergantungannya, tekat korban, atau dukungan berbagai pihak terutama keluarga d alam prosess tersebut. Setiap tahapan tersebut disusun dan dibuat untuk mengantar pasien secara bertahap untuk melepaskan pasien dari ketergantungan narkoba. Beberapa tahapan rehabilitasi ini yang disajikan berikut sudah teruji dapat menyembuhkan / memulihkan secara maksimal.

a. Tahap Transisi 
    Penekanan dalam tahap ini lebih pada informasi awal tentang korban seperti.
  • latar belakang korban
  • lama ketergantungan
  • jenis obat yang di pakai, akibat-akibat ketergantungan dan informasi lainnya    
    Hal ini penting sehingga pada saatnya akan menjadi acuan bagi pihak yang terlibat secara insentif dalam prosess rehabilitasi. 
    Ahli kompeten (dokter) akan menganalisa tingkat ketergantungan korban untuk kemudian menentukan tingkan pengobatan dan tingkat pembinaan bagi si korban. sehingga terapi dan metode pengobatan bisa dilakukan secara terukur. 
   Tahapan ini juga dapan dijadikan rujukan untuk mencari model rehabilitasi yang paling tepat bagi yang bersangkutan. Pada tahap ini tim rehabilitasi akan membantu korban agar menyadari dirinya sedang menghadapi masalah ketergantungan pada narkoba. Dia diajak untuk bersama-sama mengatasinya. Hal ini penting karaena prosess rehabilitasi tidak akan berhasil tanpa kesadaran korban tentang bahaya yang dihadapinya. Dari situ akan bangun tekad dan komitmennya untuk meninggalkan narkoba.
    Sealin itu pada tahap ini akan diteliti fisik korban ketergantungan narkoba. Sejauh mana tingkat kerusakan syaraf, dan organ-organ tubuhnya yang rusak. Untuk itu diadakan pemeriksaan laboratorium lengkap dan tes penunjng untuk mendeteksi penyakit yang diderita korban. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan satu atau beberapa penyakit maka terlebih dahulu diadakan pengobatan medis sebelum penderita mendapat proses rehabilitasi lanjutan. Langkah ini penting selain agar tubuh yang bersangkutan bebas dari penyakit juga untuk mencegah terjadinya penularan baik kepada korban narkoba ini diadakan pembersihan darah pada tubuh pecandu sehingga darah menjadi bersih dan sistem metabolisme tubuh kembali normal. prosess ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
  • cold turkey (abrupt withdrawal) yaitu prossess pemberhentian pemakaian narkoba secara tiba-tiba tanpa disertai subtitusi antidotum.
  • Bertahap atau subtitusi bertahap, misalnya dengan kodein, methadone, CPZ, atau clacaril, selama 1 - 2 minggu.
  • Rapid detoxification: dilakukan dengan anestesi umum ( 6 - 12 jam).
  • Simtomatik: tergantung gejala yang dirasakan.
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

Anonymous
November 4, 2016 at 3:29 AM

I think your blog is very nice and thank you again on your blog
poker88

Post a Comment

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Zoemanzie.com . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger